HAMBATAN DALAM PROSES PENGELOLAAN GUGUS DEPAN

Gerakan Pramuka yang merupakan wadah gerakan kepanduan Nasional Indonesia yang seyogyanya menciptakan kader bermental positif. Dgn motto Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan, memiliki makna yang sangat dalam.Gudep merupakan ujung tombak dalam menelurkan kader bangsa sangatlah penting untuk diperhatikan dan dimanajemeni secara optimal. Tetapi kenyataannya banyak pangkalan2 (sekolah) gugus depan hanya memiliki identitas berbentuk nomor saja. Apa yg terjadi?
Didalamnya sama sekali tdk ada kegiatan kepramukaan itupun kalau ada ketika mengikuti upacara 17 Agustus. Kenapa itu bisa terjadi? Ada beberapa hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan kepramukaan dilingkungan gugus depan.
1. Tidak memiliki pembina yang mencintai pramuka
2. Kemampuan Ilmu Kepramukaan yang terbatas
3. Pembina ada tetapi tidak memiliki kreativitas pengembangan
4. Ketidakmampuan pembina memanajemeni gugus depan secara baik hanya mampu "bertepuk tangan" saja
5. Banyaknya pembina belum pernah mengikuti pelatihan2 baik orientasi,KMD,KML
6. Masih banyak pangkalan2 yang kurang responsif terhadap perkembangan kondisi gugus depanya
7. Sumber dana untuk operasional tidak transparan untuk gudep.
8. Alokasi dana untuk pendidikan non formal ini hanya sedikit
9. Kurangnya komunikasi antara Kwarran dgn gudep.
10. Banyaknya pengurus2 kepramukaan bukan org yang tahu tentang seluk beluk pramuka.

Meskipun masih banyak hambatan2 dalam pengembangan kepramukaan tetapi beberapa point di atas hanya sedikit gambaran untuk dijadikan bahan mencari solusi terbaik.